-
19170905_Artikel_Bali Een Vierdaagsche Tocht Over Dit Eiland_Indie no.23_DUTCH
Ringkasan
Penulis menceritakan perjalanan empat hari melintasi Bali; alih-alih membuat tulisan rinci, penulis membagikan kesan yang dia rasakan dalam perjalanan tersebut. Setelah berlabuh di dekat Buleleng (Boeleleng), penulis dan rekannya menuju Singaraja yang penduduknya tampak berbeda dari orang-orang di Jawa. Mereka tiba di hari pasar, berinteraksi dengan ramainya pedagang. Para perempuan membawa barang di atas kepala dengan anggun. Saat itu, kepeng dipakai sebagai mata uang utama. Pasar penuh warna dan tertata, menawarkan tekstil, buah-buahan, serta kerajinan tangan masyarakat Bali.
Perjalanan berlanjut melintasi lanskap Bali yang subur, melewati desa-desa dan sawah sebelum menaiki jalan gunung yang curam dan pemandangan Danau Tamblingan yang dikelilingi vegetasi lebat dengan latar Gunung Tabanan. Sepanjang perjalanan, terlihat babi liar yang menjadi komoditas ekspor utama, serta ayam jago yang dirawat dengan baik untuk sabung ayam yang populer. Wilayah ini pernah menjadi medan pertempuran berdarah, tetapi kini tampak damai dan makmur.
Setelah singgah di Munduk (Moendoek), perjalanan berlanjut melewati kawanan monyet, sapi yang merumput, dan ladang jagung tempat para perempuan mengangkut hasil panen dengan di kepala mereka. Perjalanan panjang dan menantang ini berpuncak pada pemandangan luar biasa dari punggungan gunung tertinggi. Tiba di Baturiti (Batoeriti) pada malam hari, penulis menggambarkan malam tropis yang harum. Keesokan paginya, perjalanan dilanjutkan menuju Denpasar (Den Pasar), melintasi tanah subur dengan desa-desa yang tertata rapi dan jalan-jalan yang terawat baik. Rumah-rumah penduduk dihiasi ukiran yang rumit.
Den Pasar menampilkan perpaduan rumah bergaya Eropa dan bangunan tradisional Bali, berpusat di sekitar aloen-aloen (alun-alun) yang terawat. Sebuah bangunan yang sedang dibangun menunjukkan detail arsitektur khas Bali, terutama pada ukiran batu yang halus dan memerlukan perawatan berkelanjutan. Perayaan Tahun Baru membuat penduduk berkumpul dengan pakaian terbaik mereka, menciptakan suasana ceria yang berbeda dari ekspresi muram yang sering terlihat di Jawa Tengah. Penulis mencatat kebiasaan mengunyah sirih yang banyak dilakukan, meskipun kurang menarik baginya. Secara keseluruhan, perjalanan ini meninggalkan kesan mendalam tentang pesona, seni, dan kekayaan budaya Bali.
Tipe Materi
Nama Publikasi/Terbitan
Indie
Nama Penerbit/Penanggung Jawab Terbitan
AGEN UNTUK HINDIA BELANDA G. C. T. v. DORP & Co. SEMARANG-SURABAYA (AGENTEN VOOR NED. OOST-INDIË G. C. T.v. DORP & Co. SEMARANG-SOERABAIA)
Edisi
No. 23
Tanggal Terbit
September 5, 1917
Penulis
C. E. Croiset van Uchelen
Bahasa
Penulisan Rujukan
van Uchelen, C. E. C. (1917). Bali, Een Vierdaagsche Tocht Over Dit Eiland, Door. Indie No. 23, 5 September 1917. 355-358. Agenten Voor Ned. Oost-Indie G. C. T.v. DORP. Source: BaliAAR